Yesaya 6:1-13 (TB2); Mazmur 138 (TB2); 1 Korintus 15:1-11 (TB2); Lukas 5:1-11 (TB2)
Kita telah melihat banyak mukjizat terjadi dalam Injil Lukas. Yesus memerintah setan ( Lukas 4:34-37 ), Yesus menyembuhkan orang sakit ( Lukas 4:38-44 ), dan dalam teks ini, kita melihat bahwa Yesus mengendalikan ikan di Laut Galilea. Mukjizat ini bukanlah untuk memenuhi kebutuhan manusia. Tidak seperti mukjizat lain di mana seseorang buta yang membutuhkan penglihatan, atau seseorang lumpuh yang membutuhkan kemampuan berjalan, atau seseorang menderita kusta yang membutuhkan penyembuhan. Ini hanyalah mukjizat yang dilakukan Yesus dengan menebarkan jala ketika tidak ada ikan, tetapi mereka menangkap dua perahu penuh ikan. Mukjizat ini tidak dilakukan sebagai jawaban atas teriakan minta tolong. Mukjizat ini adalah mukjizat pengajaran yang menunjukkan kuasa dan kemuliaan ilahi Kristus. Pelajaran besar di sini adalah bahwa ketika Yesus memerintahkan kita, kita harus menaati dan percaya kepada-Nya. Apa pun yang Yesus minta kita lakukan, bahkan ketika itu mungkin tidak masuk akal, kita harus taat padaNya.
Pada perikop ini, Lukas menceritakan tentang suatu momen ketika orang-orang berdesakan di dekat Yesus untuk mendengar firman Tuhan. Lukas membuat kita memahami poin penting bahwa karena Yesus adalah Anak Tuhan, kita harus mendengarkan apa yang Dia katakan. Kita bersekutu untuk memuji Tuhan dan mendengar firman Tuhan.
Tuhan Yesus juga mengajar kepada kita bahwa berkat Tuhan akan mencukupkan kehidupan orang percaya. Hal ini ditunjukkan ketika Tuhan berhenti mengajar, Ia berkata kepada Simon Petrus ”Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan." Tetapi mereka telah menangkap ikan sepanjang malam tetapi tidak menangkap apa pun. Bisa saja Petrus berkata, “Kami adalah nelayan dan kami bekerja sepanjang malam dan tidak menangkap apa-apa. Itu benar-benar bukan ide yang baik, Tuhan. Bahkan Engkau hanya seorang tukang kayu. Sedangkan aku seorang nelayan!” Namun, perhatikan apa yang selanjutnya Petrus katakan: "Tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga." Inilah pelajaran dari kisah ini, 'apa pun yang Tuhan perintahkan kepadaku, aku akan melakukannya
Ketika mukjizat ini terjadi, Petrus terpesona kemudian tersungkur di hadapan Tuhan Yesus. Berkatalah Petrus, ‘Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa.’ Ada kerendahan hati yang ditunjukkan oleh Petrus. Inilah yang harus kita lakukan, ketika kita mengalami perjumpaan dengan Tuhan, kita melihat diri kita sendiri sebagaimana kita sebenarnya. Dan ketika kita melihat diri kita sendiri, kita melihat diri kita sebagai orang berdosa, yang tidak layak menerima berkat Tuhan. Ketika Petrus mengakui keberdosaanya, Yesus bukan malah menghakiminya, sebaliknya, Yesus berkata kepada Petrus, “Jangan takut.” Perkataan Yesus kepada kita sama, “Jangan takut.” Yesus ingin kita datang kepada-Nya. Ia ingin orang-orang melihat keberdosaan mereka, bukan untuk menjauh dariNya, tetapi untuk datang kepadaNya.
Yesus juga memberikan Petrus misi baru sebagai penjalan manusia. Misi kita adalah agar setiap orang menjadi penjala manusia. Ini tidak berarti bahwa kita harus berhenti dari pekerjaan yang sedang kita jalani. Petrus, Yakobus, dan Yohanes menerima pangilan tersebut. Mereka membawa perahu ke pantai, meninggalkan semuanya, dan mengikuti Yesus. Kita dipanggil untuk meninggalkan hal-hal yang dianggap penting oleh dunia dan peduli terhadap hal-hal yang dianggap penting oleh Tuhan.
Selain pemanggilan Petrus, bacaan kita hari ini menceritakan tentang kisah pemanggilan Nabi Yesaya dan Rasul Paulus. Walaupun mereka memiliki latar belakang yang berbeda, mereka punya kesamaan yaitu memiliki kerendahan hati ketika berhadapan dengan Tuhan yang memanggil mereka dan siap menerima tugas pengutusannya. (Pdt.AHD)
Ia Datang Karena CInta | Yesaya 40:1-11; Mazmur 85:2-3,9-14; 2 Petrus 3:8-15; Markus 1:1-8
10 Desember 2023
Memurnikan Hati Menyambut Pengharapan | Yesaya 61:1-4, 8-11; Mazmur 126; 1 Tesalonika 5:16-24; Yohanes 1:6-8, 19-28
17 Desember 2023
Menanti dalam Ketaatan | 2 Samuel 7:1-11, 16; Lukas 1:46-55; Roma 16:25-27; Lukas 1:26-38
24 Desember 2023