Kejadian 45:3-11, 15 (TB2); Mazmur 37:1-11, 39-40 (TB2); 1 Korintus 15:35-50 (TB2); Lukas 6:27-38
Dalam Perjanjian Lama dikenal hukum keseimbangan “ mata ganti mata, gigi hanti gigi” ini adalah hukum yang sangat adil. Sehingga hukuman yang diberikan tidak akan melampaui batas dan dapat menghindari tindakan balas dendam yang berlebihan. Meskipun hukum keseimbangan itu baik, tetapi masih ada hukum yang lebih baik lagil, yaitu hukum kasih. Tuhan Yesus mengajarkan dan memperkenalkan kepada murid-muridNya mengenai hukum kasih. Diharapkan dengan hukum kasih akan terwujud kehidupan yang penuh dengan kedamaian. Maka diharapkan murid-murid Tuhan Yesus akan dapat : mengasihi musuh, berbuat baik kepada yang membenci kita, memintakan berkat bagi yang mengutuk kita, berdoa bagi yang mencaci kita, tidak akan balsa menampar, tetapi justru memberikan pipi yang lain, bukan hanya membiarkan orang mengambil jubah, tetapi baju kita juga, akan memberikan kepada setiap orang yang meminta dan tidak meminta Kembali atas barang yang diambil orang lain.
Untuk dapat memahami hal diatas, di dalam Lukas 6 : 31 Tuhan Yesus bersabda “Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka” atau bisa juga dibahasakan dengan kalimat "perlakukan orang lain sebagaimana kamu ingin diperlakukan". Ini lah yang disebut sebagai Golden rule atau aturan emas, di mana etika Golden rule merupakan hal yang dapat diterima secara universal, dapat diterima oleh semua kalangan dan ini perwujudan dari nilai kasih yang sebenarnya. Dengan melakukan golden rule maka tidak ada orang yang berbuat jahat. Orang akan mengurungkan niat ketika akan memusuhi, karena dirinya tidak mau dimusuhi. Orang tidak akan menampar, karena dirinya juga tidak mau ditampar. Orang akan segera mengembalikan barang milik orang lain, karena dirinya juga menghendaki barangnya cepat Kembali. Orang tidak jadi mengutuk karena dirinya ingin diberkati.
Jika golden rule ini menjadi nilai yang dikembangkan di dalam Persekutuan, maka Persekutuan akan menjadi persekutuan yang bertumbuh di dalam kasih. (Pdt.NEA)
Ia Datang Karena CInta | Yesaya 40:1-11; Mazmur 85:2-3,9-14; 2 Petrus 3:8-15; Markus 1:1-8
10 Desember 2023
Memurnikan Hati Menyambut Pengharapan | Yesaya 61:1-4, 8-11; Mazmur 126; 1 Tesalonika 5:16-24; Yohanes 1:6-8, 19-28
17 Desember 2023
Menanti dalam Ketaatan | 2 Samuel 7:1-11, 16; Lukas 1:46-55; Roma 16:25-27; Lukas 1:26-38
24 Desember 2023